Sabtu, 02 April 2011

~* Kisah Sehelai Daun *~


Pada sebatang pohon kecil, hiduplah beberapa daun yang tumbuh bersama.
Di antara daun-daun tersebut terdapat sebuah daun yang sangat besar dan
kuat. Daun itu diagung-agungkan karena kekuatannya. Dialah yang
dianggap pelindung bagi daun-daun lainnya dari badai, hujan, panas matahari
yang terik, dan bahaya lainnya.
Suatu ketika datanglah musim kemarau yang panjang. Daun-daun di pohon
kecil itu mulai layu karena tidak mendapat air dan makanan. Daun besar
yang tadinya kuat dan besar mulai terlihat keriput. Ia berusaha
melindungi daun-daun lainnya dari matahari yang bersinar sangat terik sehingga
daun2 sahabatnya itu tidak kehilangan air lebih banyak lagi. Hari
berganti hari, daun besar itu sudah sampai pada puncak usahanya. Ia mulai
sobek-sobek sehingga sinar matahari mulai menembusnya. Ia mulai
kehilangan kekuatannya dan daun-daun lainnya pun sudah mulai mengabaikannya
karena ia tidak kuat lagi seperti dulu.
Beberapa hari kemudian daun besar itu merasa tidak kuat lagi akhirnya
ia berkata kepada teman-temannya : gTeman-teman aku tidak lagi
mempunyai kekuatan untuk melindungi kalian, aku akan gugur. Selamat tinggalh
Setelah berkata demikian akhirnya daun besar itu pun gugurlah.
Musim kemarau terus berlanjut, daun-daun di pohon kecil itu saling
bertahan untuk hidup. Mereka sama sekali sudah melupakan daun besar yang
telah berjasa melindungi mereka sehingga mereka dapat bertahan sampai
sekarang.
Musim kemarau tidak juga berakhir. Daun-daun di pohon kecil itu sudah
mulai kehilangan harapan. Mereka merasa sangat kelaparan, kehausan dan
akan mati. Di saat mereka putus asa, tiba tiba dirasakan adanya air dan
makanan dari tanah. Mereka terheran-heran akan adanya keajaiban itu.
Setelah lama mencari-cari, mereka menyadarinya. Mereka melihat bahwa daun
besar itu sudah membusuk dan menghasilkan air dan sari makanan bagi
mereka. Akhirnya dengan air dan sari makanan dari daun besar tadi, daun
daun di pohon kecil itu berhasil bertahan sampai musim hujan datang.
Daun-daun di pohon kecil itu sangat menyesal karena telah melupakan
daun besar itu. Padahal sampai akhir hayatnya daun besar itu tetap menjadi
pahlawan bagi daun-daun lainnya.

Renungan : Janganlah menilai seseorang dengan penampilan dan
kekuatannya. Tuhan memberikan bantuan kepada kita melalui siapa saja bahkan
melalui orang yang kita anggap telah jatuh dan hina . Ingatlah rencana Tuhan
itu ajaib dan tidak pandang bulu terhadap semua hambanya.

4 komentar:

  1. Assalamualykum.. blognya menarik dan bermanfaat.. semangat nge-blog...^^ salam kenal dan salam ukhuwah

    BalasHapus
  2. wa'allaikumussallam warahmatullah.
    terimakasih atas masukannya.
    jangan lupa klik followersnya ya. ^_^)

    BalasHapus
  3. Assalammualaikum,,,cerita motivasinya ditambah lagi,,sangat menginspirasi...

    BalasHapus