~* Bismillahirrahmanirrahim *~
Kau bilang, aku tak sanggup jaga pandangan..
Kubilang, aku memang tak sanggup jaga pandangan bila kamu membuka auratmu lebar-lebar.
Kau bilang, aku ganjen karna memandangmu..
Kubilang, kau katakan aku tak mampu jaga pandangan. Eehh..giliran aku jaga pandangan, kau buka auratmu lebih lebar. Maumu apa yaa ukhti?
Kau bilang aku sok alim..
Kubilang, aku tak mau pacaran karna bisa merusak harga dirimu..
Kau bilang aku tak tahu diri..
Kubilang, kau katakan aku sok alim karna nggak mau pacaran. Eeehh..giliran aku mau pacaran denganmu kau bilang aku tak tahu diri. Maumu apaa yaa ukhti?
Kau bilang aku tak perhatian padamu..
Kubilang, karna kau belum halal untukku biarlah perhatianku kutujukan untuk istriku kelak.
Kau bilang aku sok mau tahu urusanmu..
Kubilang, kau katakan aku tak perhatian padamu. Eeehh..giliran aku perhatian sama kamu, kamu bilang aku sok tahu urusanmu. Maumu apa yaa ukhti?
Kau bilang aku sok takut tapi mau..
Kubilang, aku memang takut karna Allah tahu apa yang aku lakukan bila aku menyentuhmu..
Kau bilang aku tak tahu malu..
Kubilang, kau katakan aku sok takut sama Allah. Eeehh..giliran aku ingin menyentuhmu kau bilang aku tak tahu malu. Maumu apa yaa ukhti?
Kau bilang, aku tak mau kenal denganmu..
Kubilang, kutakut bila kudekat denganmu aku tak mampu melindungi iffah dan izzahmu..
Kau bilang aku ikhwan genit..
Kubilang, kau katakan aku tak mau mengenalmu. Eeehh..giliran aku mendekatimu, kau bilang aku ikhwan genit. Maumu apa yaa ukhti?
Wahai Akhi, kau tanya apa mau kami?
Kami hanya ingin akhi tetap pada pendirian, jangan tergoda dengan kami. Karna kami tahu, kami adalah fitnah terbesar bagi kamummu. Tidakkah kau mau agar kami tetap mampu menjaga Iffah da Izzah kami.
Tundukkanlah pandanganmu dari kami, bila kami mengumbar aurat kami padamu maka tahanlah pandanganmu dari panah-panah syetan. Tapi insyaallah, kami yakin, kami mampu untuk menjaga aurat kami dengan jilbab yang kami miliki, maka tajamkan pandanganmu pada hatimu jangan kau makin tergoda kepada kami karna jilbab kami.
Jangan kau goda kami dengan sanjungan-sanjunganmu, karna kami tak mampu meredam gejolak hati ini. Kau tahu, kami sangat lemah..lemah dengan pujianmu. Jangan kau seret kami dalam jurang kenistaan hanya karna godaan nafsu syetan.
Yaa Akhi.. maafkan kami yang tak mampu menjaga kemuliaan kami, tapi kami sedang berusaha untuk terus beranjak pada kemuliaan diri. Jagalah kami, tegurlah kami, bantulah kami dengan pribadi santunmu, bukan untuk menggoda kami sebelum kami halal bagimu.
Mari kita sama-sama menjaga diri, menghijab diri dari kemaksiatan. Mari kita melangkah untuk menggapai ridho Illahi.
Wallahua’lam bish shawwab.
Kau bilang, aku tak sanggup jaga pandangan..
Kubilang, aku memang tak sanggup jaga pandangan bila kamu membuka auratmu lebar-lebar.
Kau bilang, aku ganjen karna memandangmu..
Kubilang, kau katakan aku tak mampu jaga pandangan. Eehh..giliran aku jaga pandangan, kau buka auratmu lebih lebar. Maumu apa yaa ukhti?
Kau bilang aku sok alim..
Kubilang, aku tak mau pacaran karna bisa merusak harga dirimu..
Kau bilang aku tak tahu diri..
Kubilang, kau katakan aku sok alim karna nggak mau pacaran. Eeehh..giliran aku mau pacaran denganmu kau bilang aku tak tahu diri. Maumu apaa yaa ukhti?
Kau bilang aku tak perhatian padamu..
Kubilang, karna kau belum halal untukku biarlah perhatianku kutujukan untuk istriku kelak.
Kau bilang aku sok mau tahu urusanmu..
Kubilang, kau katakan aku tak perhatian padamu. Eeehh..giliran aku perhatian sama kamu, kamu bilang aku sok tahu urusanmu. Maumu apa yaa ukhti?
Kau bilang aku sok takut tapi mau..
Kubilang, aku memang takut karna Allah tahu apa yang aku lakukan bila aku menyentuhmu..
Kau bilang aku tak tahu malu..
Kubilang, kau katakan aku sok takut sama Allah. Eeehh..giliran aku ingin menyentuhmu kau bilang aku tak tahu malu. Maumu apa yaa ukhti?
Kau bilang, aku tak mau kenal denganmu..
Kubilang, kutakut bila kudekat denganmu aku tak mampu melindungi iffah dan izzahmu..
Kau bilang aku ikhwan genit..
Kubilang, kau katakan aku tak mau mengenalmu. Eeehh..giliran aku mendekatimu, kau bilang aku ikhwan genit. Maumu apa yaa ukhti?
Wahai Akhi, kau tanya apa mau kami?
Kami hanya ingin akhi tetap pada pendirian, jangan tergoda dengan kami. Karna kami tahu, kami adalah fitnah terbesar bagi kamummu. Tidakkah kau mau agar kami tetap mampu menjaga Iffah da Izzah kami.
Tundukkanlah pandanganmu dari kami, bila kami mengumbar aurat kami padamu maka tahanlah pandanganmu dari panah-panah syetan. Tapi insyaallah, kami yakin, kami mampu untuk menjaga aurat kami dengan jilbab yang kami miliki, maka tajamkan pandanganmu pada hatimu jangan kau makin tergoda kepada kami karna jilbab kami.
Jangan kau goda kami dengan sanjungan-sanjunganmu, karna kami tak mampu meredam gejolak hati ini. Kau tahu, kami sangat lemah..lemah dengan pujianmu. Jangan kau seret kami dalam jurang kenistaan hanya karna godaan nafsu syetan.
Yaa Akhi.. maafkan kami yang tak mampu menjaga kemuliaan kami, tapi kami sedang berusaha untuk terus beranjak pada kemuliaan diri. Jagalah kami, tegurlah kami, bantulah kami dengan pribadi santunmu, bukan untuk menggoda kami sebelum kami halal bagimu.
Mari kita sama-sama menjaga diri, menghijab diri dari kemaksiatan. Mari kita melangkah untuk menggapai ridho Illahi.
Wallahua’lam bish shawwab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar