Selasa, 03 Mei 2011

~* Ketika Orang tuaku Rindukanku Menikah *~

Bismillah..
Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh..
Mungkin dari beberapa sahabat pernah bermimpi akan menjemput seorang bidadari nan anggun dengan jilbab yang menutupi auratnya dan sahabat muslimah juga kerap kali berkhayal akan di jemput seorang pangerang berkuda putih bak cerita dongeng tentang kerajaan.
Tak apalah kita berkhayal mendapatkan seseorang yang sempurna. Namun siapakah jodohku ? dimanakah dia kini berada ? sedang apakah dia sekarang??

Entah siapa dia.dari mana dia,dimanakah dia,sedang apakah dia, namun kini ada yang sedang mengharapkan kedatangannya. Banyak muslimah yang termenung karna kerap kali di tanyakan,kapan menikah.
Kadangkala banyak yang memikirkan jodohnya karna umur yang makin menanjak. Atau bahkan ada orang tua yang memksakan anaknya karna takut anaknya tidak mendapatkan jodohnya.
Yang ingin saya bahas kali ini adalah ketika orang tua menginginkan kita untuk segera menikah.  Padahal kita merasa kita belum siap dan belum mampu.
Tidak ada yang salah dengan permintaan orang tua dan kekhawatiran orang tua terhadap kita,tergantung kita menanamkan pemahaman apa yang di inginkan orang tua kepada diri kita.
Orang tua patut khawatir di tengah era globalisasi ini,yang kadang kala muslim muslimah lupa akan pentingnya mempunyai pasangan hidup yang halal. Terpesonanya seorang muslim pada budaya ” pacaran ” terkadang melupakan pentingnya menikah.
Ketika orang tua menginginkan kita bersegera menikah,pasti ada maksud yang baik yang terkandung di dalamnya. Tak mungkin seorang ayah yang selalu memperhatikan pertumbuhanmu,rela melihatmu terbuai pesona dunia dengan kemaksiatan. Tak mungkin seorang ibu yang mengandungmu,menyusuimu,rela melihatmu celaka termakan budaya yang melanggar sisi kehormatanmu dan agamamu.
Tak ada salahnya kita mencoba apa yang di sarankan orang tua kita agar kita segera menikah. Kalopun dengan berbagai alasan kita belum siap,coba perhatikan apa yang menurutmu belum siap.
Orang tua kita tak akan menyuruh kita segera menikah kalo mereka tidak melihat kemampuan kita,hanya saja kita selalu merasa diri kita sudah dewasa sampai kita tak mau di atur atau merasa ini bukan jamannya Siti Nurbaya.
“Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah : a. Orang yang berjihad / berperang di jalan Allah. b. Budak yang menebus dirinya dari tuannya. c. Pemuda / i yang menikah karena mau menjauhkan dirinya dari yang haram.”(HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim)
Orang tua kita sangat khawatir kita terjerumusdalam ke haraman,tapi kita dengan sikap sok dewasa kita,jarang sekali mengetahui keinginan orang tua di balik itu.
Kalo pun memang kita merasa belum mampu menikah sedangkan orang tua sudah melihat kita mampu lantas terus mendesak kita untuk segera menikah,tak ada jalan lain selain musyawarah.
Coba bicarakan apa alasan kita untuk menolak segera menikah,kalo hanya urusan dunia yang kita takutkan,maka sebaiknya kita turuti kemauan orang tua.
“Nikahilah olehmu kaum wanita itu, maka sesungguhnya mereka akan mendatangkan harta (rezeki) bagi kamu (HR. Hakim dan Abu Dawud).
Jadi orang tua kita pasti sudah memikirkan bahwa kita tak akan kekurangan rejeki sebagaimana sebagian dari kita terlanjur ketakutan ketika hendak menikah kalo-kalo kita tak mampu memberikan nafkah pada pasangan kita ( Istri )
Apa sebenarnya yang kita takutkan kalo badan ini masih sehat dan masih bisa berusaha untuk mencari nafkah. Allah Azza Wa Jalla tak akan menelantarkan orang-orang yang ingin mencari kebaikan untuk keluarganya dan tentu pantang putus asa.
Renungkanlah sahabat,bahwa orang tua kadang kala lebih tau apa yang kita butuhkan kan  dari pada kita sendiri. Asalkan kita juga paham apa dan bagaimana tujuan orang tua kita menginginkan kita untuk melaksanakan apa yang mereka inginkan.
Wallahu’aalm bi Shawwab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar