Sabtu, 14 Mei 2011

~* Ketika Khitbah Ditolak *~

 ~* Bismillahirahmanirahhim *~

Pernah tidak ta’ruf atau khitbah anda di tolak ? atau anda mendapatkan pesan yang maksudnya hampir sama dengan tulisan di bawah ini :“Maaf Akhi, bukannya saya tidak menghormati permintaan akhi. Tapi rasanya kita cukup menjalin ukhuwah saja dalam perjuangan. ini terlalu cepat bagi saya”
 
Kalau anda mendapatkan pesan seperti di atas, itu masih mendingan. berarti ada kemugkinan anda di tolak karena, akhwat itu belum siap. Berarti kemungkinan masih ada kesempatan yang kedua kalinya. Tapi bagaimana kalau isi pesannya seperti ini :
“Maaf Akhi, bukannya saya tidak menghormati permintaan akhi. Tapi rasanya kita cukup menjalin ukhuwah saja dalam perjuangan. Saya doakan semoga akhi menemukan pasangan lain yang lebih baik dari saya.”

Atau yang lebih parahnya seperti ini :
“Maaf Akhi, bukannya saya tidak menghormati permintaan akhi. Tapi rasanya kita cukup menjalin ukhuwah saja dalam perjuangan. Saya rasa saya akhi tidak baik bagi saya, nga level githu lho..!!!

Ta’ruf atau khitbah anda di tolak. Anda mungkin pernah merasakan hal tersebut. Yaitu mana kala perasaan anda ke seseorang itu bertepuk sebelah tangan. Serasa bumi ini mau runtuh, langit mau terbelah.
Tapi jangan khwatir, mana kala anda mengalami perasaan di atas, santai saja. Bumi ini tak seperti jeruji penjara yang anda kira. Asal teman teman sekalian ketahui, bahwasanya dunia ini luas. Masih banyak kok, akhwat di luar sana yang menunggu kedatangan anda. Serius. Yang anda butuhkan itu hanyalah usaha anda, kesiapan anda, tawakkal, doa, dan keyakinan anda bahwasanya anda akan mendapat pendamping hidup yang baik menurut Allah untuk Anda.
Angap saja di tolak itu biasa. Jangan terlalu di pikirkanlah. Jangan sampai gara gara ini, anda mau bunuh diri dengan gantung diri. Atau anda sudah tidak percaya lagi sama wanita dan menganggap “wanita racun dunia”.
Mana kala anda termasuk yang mengalami hal di atas, santai saja kawan.
Di sini ada beberapa resep obat yang mungkin bisa membantu.

Ta’ruf atau khitbah anda di tolak, jangan kuatir. Kami memberi resep yang Insya Allah mujarab bagi anda, biar hidup anda tidak di landa malapetaka yang dahsyat.
Bersiap untuk diterima atau ditolak
love-wallpaper24
Hanya ada 2 kemungkinan ketika kita mengkhitbah akhwat, yaitu diterima/ditolak. Jadi kita harus siap dengan 2 kemungkinan tersebut. Selama ini banyak diantara kita yang belum siap untuk merasa kecewa. makanya kesiapan itu penting
“Menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya urusannya seluruhnya baik dan tidaklah hal itu dimiliki oleh seseorang kecuali bagi seorang mukmin. Jika mendapat nikmat ia bersyukur maka hal itu baik baginya, dan jika menderita kesusahan ia bersabar maka hal itu lebih baik baginya.” (HR. Muslim)

Ditolak bukan aib
Manakala ditolak tidak usah malu, bukan cuma kita yang pernah ditolak, banyak ikhwan yang ‘senasib’ dan ‘sependeritaan’. Bukankah apa yang kita lakukan adalah sesuatu yang benar?

Hargai keputusannya
Marah-marah karena lamaran tertolak? Mendoakan keburukan pada akwat yang menolak kita? Itu bukan sikap seorang muslim yang baik.

Cinta membutuhkan waktu
Maukah ukhti menjadi istri saya? Saya tunggu jawaban ukhti dalam waktu 1 X 24 jam!” Masya Allah, cinta bukanlah martabak telor yang bisa di tunggu waktu matangnya. Jangan terlalu percaya diri yang berlebihan
Percaya diri itu harus, tapi overselfconfidence adalah kesalahan. Jangan terlalu percaya diri bahwa lamaran antum diterima. Perjodohan adalah perkara gaib. Tanpa ada seorang pun yang tahu kapan dan dengan siapa kita akan berjodoh.

Beri cinta kesempatan (lagi)
“…….dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” ( QS. Yusuf[12]:87 )
Bersedih hati karena gagal bersanding dengan dambaan hati wajar adanya. Tapi bukan alasan untuk menyurutkan langkah bro. Dunia ini luas, demikian pula dengan orang-orang yang mencintai kita. Bila hari ini Allah belum mempertemukan kita dengan orang yang kita cintai, insyaAllah ia akan datang esok atau lusa, atau kapanpun ia menghendaki, itu adalah bagian dari kekuasaanNya

“Jika melamar kepada kalian seseorang yang kalian ridho agamanya dan akhlaknya maka nikahkanlah ia, bila kalian tidak melakukannya maka akan ada fitnah di muka bumi dan kerusakan yang nyata” (HR. Turmudzi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar