Minggu, 22 April 2012

~* Menjemput Bidadari Pujaan Hati *~


~* Bismillahirrahmanirrahim *~ 

“Nggak ah Syam, dia kurang cantik. Ntar kalo jalan sama  aku ntar orang2 pada ngeledikin jalan sama gentong lewat .
No..No..No…gendut pula!” Kata Jojo sambil mengibas-ngibaskan jari telunjuknya.
“Ah, kamu itu, kebanyakan permintaan Jo,! Yang ini kegemukkan, yang kemarin kurang cantik, yang kemarinnya lagi kurang Manis. Maumu yang kayak gimana sih, Jo ?” ujarku sebal.
“Yang Cantik, yang kaya, yang gaul, yang pinter, dsb, bla…bla…bla….”

“Tauuu…ah!” Kututupkan tangan di kedua belah telingaku.
“Ihh…gimana dunkzz ?? aku emang nggak bisa menerima mereka, mereka nggak sesuai sama kriteriaku!”
“Terus aja cari! Ubek-ubek aja tuh dunia, ntar kalo ketemu yang sempurna, kamu jangan ilfil ya Jo, kalau ternyata dia juga masih suka ngupil atau kentut..hahaha.”

“Idih, jorok banget loe syam !!”
“Mana ada manusia yang nggak ngupil atau ngentut? Manusiawi itu mah! Kalau kamu nggak mau nerima, ya cari aja yang nggak suka ngupil atau kentut. Kalau udah ketemu, bilang-bilang ya, Jo.”
 Aku ngacir meninggalkan Jojo sambil cengar cengir.
 
***
Kesempurnaan hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala, benar nggak !! Tak ada yang meragukan ini termasuk aku, kamu, kita. Namun, masih banyak yang meragukan bahwa dirinya bisa menerima orang yang kurang sempurna menurutnya.
Alasannya sih, karena kalau cocok dengan impian bisa membuat sebuah perkawinan menjadi langgeng, benarkah? Kamu mungkin bisa membayangkan, betapa bahagianya seseorang yang mendapatkan orang yang diimpikan dan dicintainya menjadi belahan jiwa setelah akad. Aku pun yakin kalau kamu mempunya impian yang sama.
Kelanggengan sebuah pernikahan bukan hanya karena kamu menikah dengan pilihanmu, orang yang kamu cintai, atau orang yang menurutmu dan membuatmu sempurna, tapi karena kamu dan dia bisa saling menerima keadaan masing-masing, keadaan dimana kalian tidak pernah bisa sempurna.
Ketika kesempurnaan itu menjadi sebuah inti dari impian, maka yakinlah kamu akan kecewa. Jika suatu saat nanti pasanganmu melakukan sesuatu yang jauh dari rasa sempurnamu, kamu akan merasa bahwa kamu telah dikhianati olehnya. Padahal yang mengkhianatimu adalah impian kesempurnaanmu sendiri.
Itulah yang dirasakan sebagian orang yang melakukan, hubungan tanpa status, pacaran lah, ta’aruf lah ‘kacangan’lah, atau apalah namanya. Dia tahu bahwa pasangan tanpa statusnya tidaklah sempurna, hanya saja yang dia lihat cuma yang baik-baiknya saja. Begitu juga sama pasangannya, yang dia perlihatkan cuma yang bagus-bagusnya aja, giliran yang jelek kudu diumpetin. Namun, saat dia telah menggelar akad dan tahu pasangannya tidak sesempurna ketika pacaran, dia langsung menangis bahkan nyaris bunuh diri nau’dzubillah. Tapi, itulah pilihan. Kamu, aku, kita diberi AKAL untuk membedakan mana yang seharusnya dinilai sempurna, dan mana yang hanya kebohongan.
Ingatlah sahabatku, kita hidup bukan untuk mencari kesempurnaan, namun untuk melengkapi ketidaksempurnaan. Impian kita bolehlah sempurna, mendambakan seorang bidadari selaksa turun dari negeri khayangan, hanya saja kita juga harus paham kalau sang bidadari bisa saja orang yang pelupa, nggak cantik, bahkan mungkin jorok atau pemalas. Tugas kitalah yang nantinya untuk menyempurnakannya. Ketika dia lupa, kitalah yang mengingatkannya. Kalau dia nggak cantik, kita buat dia cantik. Kalau dia jorok atau pemalas, yaah, tugas kitalah untuk membantunya membersihkan yang seharusnya.
Kita semua ini sama, jika kita mau menerima ketidaksempurnaan pasangan kita. So’ Jika kamu ingin mencari kesempurnaan dari seseorang, maka kamu tak akan pernah menemukannya.

Ingatlah pesan nabi kita, Nabi Muhammad SAW bersabda :
 “Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah”. (HR.Muslim). seorang ahli hikmah berkata, “Wanita adalah tiang Negara, bila wanita itu baik, maka akan baiklah Negara itu, tetapi bila ia rusak, maka rusak pulalah negara itu”.
Dalam sabda yang lain Rasulullah SAW menyebut seorang wanita shalihah adalah sebaik-baiknya simpanan. Dari Ibnu Abbas ra berkata, berkata Rasulullah kepada Umar ra:” Tidaklah kamu ingin aku beri tahu tentang sebaik-baiknya simpanan seseorang ? Ia adalah seorang wanita shalihah yang apabila suaminya mendatanginya, ia menyenangkan. Apabila diperintah ia taat, dan apabila suaminya tida ada, ia menjaga kehormatannya. (HR. Abu Daud)

Lebih dari itu Allah juga menyebutkan wanita shalihah dalam salah satu firman-Nya: “Maka wanita shalihah adalah wanita yang taat beribadah kepada Allah dan taat kepada suaminya sebagaimana Allah telah menjaga dirinya.”(QS.An Nisa:34).

Jika memang demikian, betapa agungnya nilai seorang wanita shalihah disisi Allah, betapa mulianya dia dan betapa tinggi kedudukannya. Sungguh berbahagialah seorang wanita yang telah meraih predikat shalihah, karena Allah telah menjanjikan kepadanya pahala yang besar, surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai dan keridhoan Allah kepadanya.

Secara lahiriyah, kedudukan wanita shalihah yang selalu menjaga kesuciannya dengan busana yang rapi, menutup aurat, selalu menjaga pandangan, menjaga akhlak dan adab, menjadi unsure utama yang menjadikan ia lebih mulia diatas wanita lainnya. Lebih dari itu, orang-orang yang mencintai mereka juga orang-orang yang baik, orang-orang yang telah Allah anugerahkan kepada mereka keimanan yang benar. Karena seorang lelaki sholeh, tidak akan,  mencintai kecuali wanita shalihah.

~* Seutas Do'a *~

Ya Allah, jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu, agar bertambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu.

Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta, jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku pada-Mu
Ya Allah, jika aku jatuh hati, izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu, agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta yg batil.

Ya Rabbana, jika aku jatuh hati, jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu.
Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu, rindukanlah aku pada seseorang yang merindui syahid dijalan-Mu.
Ya Allah, jika aku rindu, jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku merindukan syurga-Mu.
Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu, janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhirmu.
Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu, jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada-Mu.
Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu, jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu abadi hanya kepada-Mu.
Ya Allah Engku mengetahui bahawa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu, telah berjumpa pada taat pada-Mu, telah bersatu dalam dakwah pada-MU, telah berpadu dalam membela syariat-Mu. Kukuhkanlah ya Allah ikatannya. Kekalkanlah cintanya. Tunjuklah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan nur-Mu yang tiada pernah pudar. Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu.
Aamiin Yaa Rabballa'lamin.




~* Insya Allah Semoga Bermanfaat *~

Dari Sahabatmu :
Fakhri Akhzam
Date : 22 April 2012
Time : 09. 30 Wita.

Sabtu, 21 April 2012

~* Menikmati Kritik & Celaan ( Pressure) *~

 ~* Bismillahirahmanirahim *~

Sahabutku Fillah, kejernihan dan kekotoran hati seseorang akan tampak jelas tatkala dirinya ditimpa kritik, celaan, atau penghinaan orang lain. Bagi orang yang lemah akal dan imannya, niscaya akan mudah goyah dan resah. Ia akan sibuk menganiaya diri sendiri dengan memboroskan waktu untuk memikirkan kemungkinan melakukan pembalasan. Mungkin dengan cara-cara mengorek-ngorek pula aib lawannya tersebut atau mencari dalih-dalih untuk membela diri, yang ternyata ujung dari perbuatannya tersebut hanya akan membuat dirinya semakin tenggelam dalam kesengsaraan batin dan kegel
sabar
isahan.

Persis seperti orang yang sedang duduk di sebuah kursi sementara di bawahnya ada seekor ular berbisa yang siap mematuk kakinya. Tiba-tiba datang beberapa orang yang memberitahukan bahaya yang mengancam dirinya itu. Yang seorang menyampaikannya dengan cara halus, sedangkan yang lainnya dengan cara kasar. Namun, apa yang terjadi? Setelah ia mendengar pemberitahuan itu, diambilnya sebuah pemukul, lalu dipukulkannya, bukan kepada ular namun kepada orang-orang yang memberitahukan adanya bahaya tersebut.

Lain halnya dengan orang yang memiliki kejernihan hati dan ketinggian akhlak. Ketika datang badai kritik, celaan, serta penghinaan seberat atau sedahsyat apapun, dia tetap tegar, tak goyah sedikit pun. Malah ia justru dapat menikmati karena yakin betul bahwa semua musibah yang menimpanya tersebut semata-mata terjadi dengan seijin Allah Azza wa Jalla.

Allah tahu persis segala aib dan cela hamba-Nya dan Dia berkenan memberitahunya dengan cara apa saja dan melalui apa saja yang dikehendaki-Nya. Terkadang terbentuk nasehat yang halus, adakalanya lewat obrolan dan guyonan seorang teman, bahkan tak jarang berupa cacian teramat pedas dan menyakitkan. Ia pun bisa muncul melalui lisan seorang guru, ulama, orang tua, sahabat, adik, musuh, atau siapa saja. Terserah Allah.

Jadi, kenapa kita harus merepotkan diri membalas orang-orang yang menjadi jalan keuntungan bagi kita? Padahal seharusnya kita bersyukur dengan sebesar-besar syukur karena tanpa kita bayar atau kita gaji mereka sudi meluangkan waktu memberitahu segala kejelekkan dan aib yang mengancam amal-amal shaleh kita di akhirat kelak.

Karenanya, jangan aneh jika kita saksikan orang-orang mulia dan ulama yang shaleh ketika dihina dan dicaci, sama sekali tidak menunjukkan perasaan sakit hati dan keresahan. Sebaliknya, mereka malahan bersikap penuh dengan kemuliaan, memaafkan dan bahkan mengirimkan hadiah sebagai tanda terima kasih atas pemberitahuan ihwal aib yang justru tidak sempat terlihat oleh dirinya sendiri, tetapi dengan penuh kesungguhan telah disampaikan oleh orang-orang yang tidak menyukainya.

Sahabat, bagi kita yang berlumur dosa ini, haruslah senantiasa waspada terhadap pemberitahuan dari Allah yang setiap saat bisa datang dengan berbagai bentuk.

Ketahuilah, ada tiga bentuk sikap orang yang menyampaikan kritik. Pertama, kritiknya benar dan caranya pun benar. Kedua, kritiknya benar, tetapi caranya menyakitkan. Dan ketiga, kritiknya tidak benar dan caranya pun menyakitkan.

Bentuk kritik yang manapun datang kepada kita, semuanya menguntungkan. Sama sekali tidak menjatuhkan kemuliaan kita dihadapan siapapun, sekiranya sikap kita dalam menghadapinya penuh dengan kemuliaan sesuai dengan ketentuan Allah SWT. Karena, sesungguhnya kemuliaan dan keridhaan-Nyalah yang menjadi penentu itu.

Allah SWT berfirman, "Dan janganlah engkau berduka cita karena perkataan mereka. Sesungguhnya kekuatan itu bagi Allah semuanya. Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Yunus [10] : 65)

Ingatlah, walaupun bergabung jin dan manusia menghina kita, kalau Allah menghendaki kemuliaan kepada diri kita, maka tidak akan membuat diri kita menjadi jatuh ke lembah kehinaan. Apalah artinya kekuatan sang mahluk dibandingkan Khalik-nya? Manusia memang sering lupa bahwa qudrah dan iradah Allah itu berada di atas segalanya. Sehingga menjadi sombong dan takabur, seakan-akan dunia dan isinya ini berada dalam genggaman tangannya. Naudzubillaah!!!

Padahal, Allah Azza wa Jalla telah berfirman, "Katakanlah, Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan. Engkau berikan kerajaan kepada orang Kau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Kau kehendaki. Engkau muliakan yang Kau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Kau Kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu." (QS. Ali ‘Imran [3] : 26)***


Dari sahabatmu ;
Fakhri Akhzam.
Date   : 21 April 2012
Time   : 16 : 40 Wita.


Rabu, 18 April 2012

~* Effisiensi Waktu *~


~* Bismillahirrahmanirrahim *~

Satu desah nafas kita saat menjalani waktu demi waktu, merupakan langkah menuju kubur. Alangkah ruginya kita disaat menjalani sesuatu yang berharga kemudian kita sia-sia kan. Orang yang bodoh adalah jika diberikan modal maka modalnya dihamburkan dengan sia-sia. Begitu juga kita jika sudah diberi modal waktu, kemudian waktunya kita hambur-hamburkan maka kita termasuk orang yang bodoh.

Allah SWT Berfirman :
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan menjalankan amal saleh dan saling menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." (QS. Al-Ashr 1-3)

Rasulullah SAW bersabda: "Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang diberi panjang umur dan baik amalannya, dan sejelek-jeleknya manusia adalah orang yang diberi panjang umur dan jelek amalannya." (HR. Ahmad)

Orang yang pasti beruntung adalah orang yang mencari kebenaran, orang yang mengamalkan kebenaran, orang yang mendakwahkan kebenaran dan orang yang sabar dalam menegakan kebenaran. Mengatur waktu dengan baik agar tidak sia-sia adalah dengan mengetahui dan mempetakan, mana yang wajib, mana yang sunah dan mana yang mubah.

Ketenangan tidak harus dengan diam tapi ketenangan bisa kita dapatkan dengan mendekatkan diri kita kepada Allah yaitu dengan sholat dan dzikir. Sekecil apapun perbuatan Rasulullah, bebas dari kesia-siaan, efektif dan penuh makna.

Sahabatku fillah, semoga kita termasuk golongan orang-orang yang beruntung dapat mengatur waktu baik dalam rutinitas pekerjaan maupun dalam ibadah hanya semata – mata mencari ridho Allah Swt.


Dari sahabatmu ;
Fakhri Akhzam.
Date   : 18 April 2012
Time   : 13 : 15 Wita.