Senin, 09 Mei 2011

~* Akhi kanku Tunggu Pinanganmu *~

~* Bismillahirahmanirahhim *~

Akhi...

Tak ingin kami termangu dalam penantian panjang, hanya menunggu engkau untuk menjemput kami. Kadangkala kami menangis tersedu,mengingat usia yang kian mendekati masa di mana pesona kian memudar. Kami takut bila engkau tak besegera, kami tak mampu menahan waktu atas-Nya. Maka datangilah waliku akhi... Ku tunggu pinanganmu.

Akhi...

Jangan engkau puja puji kami bila pujianmu hanyalah janji-janji yang tak menentu. Hanya membuatku terlena dan terbuai hingga kami lupa bahwa kita sedang bermaksiat. Kau puji diriku,tapi kau hanya ingin membuatku tersenyum dan makin terbuai rayuanmu. Tidak... Tidak akhi, kami ingin kau puji setelah kau halal bagiku. Maka datangilah waliku akhi. Ku tunggu pinanganmu... Akhi...

Akhi...

Tak akan kami langgar iffah ku dengan ajakan khalwat dari mu. Engkaupun sebenarnya tau, hal itu hanya akan menimbulkan badai kelabu yang membuat kita tak berdaya karna pihak ketiga yang tak lain syaitan yang ada di dekat kita. Maka datangilah waliku akhi... Ku tunggu pinanganmu.

Akhi...

Jagalah sikapmu pada kami, maka akan kami jaga sikapku padamu, kami lemah akan sanjunganmu. Kecintaan ini ingin kami persembahkan kelak untuk suami, cinta nan kasih ini yang akan kami tuai untuk mencari ke ridhaaan suami kelak. Jadi bagaimana mungkin kami mencinta pada hal yang tidak halal bagi kami, tentu Allah tak akan pernah ridha pada kami. Maka datangilah waliku akhi... Ku tunggu pinanganmu.

Akhi...

Jilbabku untuk melindungi kehormatan kami, santun kami untuk menjaga iffah. Jangan kau lenakan kami agar kami lepas kehormatan di hadapanmu sebelum engkau halal bagi kami. Kami ingin engkau ikut menjaga kehormatan kami dengan menjaga kami, bukan malah membawa pada kenistaan. Agar kau mampu menjaga kami secara utuh. Maka, datangilah waliku akhi... Ku tunggu pinanganmu.

Akhi...

Kami memang tak sesempurna Aisyah dalam kecerdasannya ataupun Fatimah dengan kelembutannya. Tapi kami akan berusaha cerdas layaknya Aisyah dalam naunganmu dan kami akan berusaha selembut Fatimah dalam menenangkanmu. Maka datangilah waliku akhi... Ku tunggu pinanganmu.

Akhi...

Kau memang tak sehebat Ali ataupun sekuat Umar, tapi kau akan menjadi hebat layaknya Ali ketika kau menjaga kami dalam kelemahan kami dan kau akan sekuat Umar agar kami tidak selalu menjadi tulang yang bengkok. Kami butuh imam yang bisa menjaga keimanan, bukan yang mebawa kami pada jurang maksiat. Maka datangilah waliku akhi... Ku tunggu pinanganmu.

Sungguh, kami memang tidak mampu menahan kala kami jatuh hati, tapi kami tak akan menunjukkan pesona kami hanya karena cinta yang menuntut nafsu pada keramahan syaitan pada kami. Bukanlah jatuh cinta bila kau ajak kami pada kemaksiatan. Bila kau memang jatuh cinta pada kami, jangan kau bebankan deritamu pada hati yang akan memuntutmu untuk berbuat nista. Izinkan kami menjaga hatimu, agar kita bisa menjelang bersama Jannah-Nya. Maka datangilah waliku akhi... Ku tunggu pinanganmu.
"Jika engkau memiliki cinta

Dan telah terdorong dengan kerinduan

Maka anggaplah jarak perjalanan itu dekat

Karena kecintaan dan kerelaanmu pada penyeru

Ketika mereka menyeru..!!

Maka katakanlah, kami penuhi panggilanmu.

Seribu kali dengan sempurna

Janganlah kau berpaling

Hanya karena melihat gerimis

Jika engkau melihatnya "( Fii Zilalil Mahabbah )"

"Tak ada yang lebih indah bagi laki-laki dan wanita yang sedang saling jatuh cinta namun takut kepada Allah untuk bermaksiat, yang penuh ketaatan kepada Allah, yang menjaga diri dan kehormatan karena Allah dan yang menahan diri dari mengikuti hawa nafsu karena Allah selain Mahligai pernikahan"


Ya akhi...terima kasih karena kau bersabar untuk menungguku saat ini. Hanya Allah yang maha tahu betapa hati kita berdua sangat merindukan sebuah mahligai penuh keberkahan yaitu mahligai pernikahan.

terima kasih karena kau mau mengerti dengan syarat dari kedua orangtuaku terhadapku yang hingga kini sedang kuperjuangkan untuk cepat terlaksana, kepada Allah ku berharap syarat itu cepat kupenuhi.

terima kasih karena belas kasihmu kepada kedua orangtuaku yang telah tua, atas pengertian dan kesabaranmu terhadap permintaan kedua orangtuaku yang telah lemah.

Ya akhi...bahkan jarak yang jauh yang memisahkan kita, tak lantas membuat kesetiaanmu untuk menungguku luntur begitu saja, kau bahkan lebih menjaga hatimu lebih dari aku menjaga hatiku sendiri.

Ya akhi, namun ku ingin kau percaya bahwa aku adalah wanita setia, semua ku lakukan karena Allah, karena ingin mengharap ridho Allah.
Ya akhi, setiap malam kupanjatkan do'a penuh harap hanya kepada Allah untuk hubungan ini.

Ya Rabbku.....berikanlah aku pendamping hidup yang soleh
agar kami berdua lebih banyak ingat kepadaMu
dan lebih banyak bertasbih kepadaMu
sesungguhnya Engkau maha mengawasi segala sesuatu

Ya akhi...betapa indah dan tenang hari-hari penantian yang kita jalani, karena kita letakkan semua harapan kita hanya kepada Allah 'azza wa jalla, Rabb yang memegang kendali langit dan bumi. Ya kita letakkan harapan itu secara penuh ikhlas dan berserah diri hanya pada Allah semata.

Kau dan aku tau, sangat tau, tak satupun mahkluk yang bisa menjadi tempat pengharapan, bahkan kita tidak bisa menentukan takdir di masa depan, Allah lah pemegang segala keputusan.

Ya Akhi...maafkan aku yang tiada punya daya sedikitpun selain kekuatan dari Allah, karena sebab kau masih menungguku maka semua ini menjadi terasa lama.
maafkan aku ya akhi....

Ku pilih engkau sebab kesolihanmu, sebab wajahmu yang teduh dan bercahaya, sebab akhlakmu yang indah
sebab kau yang pemalu, tidak banyak bicara dan selalu bersikap sederhana 

Ya akhi...seandainya detik ini ku bisa menemuimu di seberang sana maka akan segera kulakukan namun kau telah paham bahwa masih ada amanah yang harus aku selesaikan disamping berusaha memenuhi syarat yang diajukan kedua orangtuaku.

Ya akhi...namun kita berdua tetap tidak akan pernah tau nama siapakah yang telah tertulis di dalam Lauh Mahfuzh sebagai pendamping hidup kita, hingga kelak saatnya tiba Allah akan memperlihatkan ke kita keputusan dan takdir yang telah Dia tetapkan.

namun satu hal yang akan selalu kupegang dalam hidupku:

fa idzaa 'azamta fatawakkal 'alallaahi
Dan apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah
(Ali 'imran 159)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar