Jumat, 11 November 2011

~* Kisah Seorang Pelacur Cantik Jelita *~


~* Bismillahirrahmanirahhim *~
Al-Hasan meriwayatkan, bahwa dahulu ada seorang pelacur yang sangat cantik jelita. Dia tidak mau melayani orang yang datang kecuali jika dibayar sebanyak seratus dinar.

Secara kebetulan pada suatu hari ada seorang ahli ibadah yang melihat wajah pelacur cantik itu sehingga membuat ahli ibadah itu tertarik dan jatuh cinta kepadanya. Karena lelaki ahli ibadah itu mengetahui, bahwa untuk dapat dilayani oleh pelacur cantik itu orang harus memberinya uang sebanyak seratus dinar, maka lelaki ahli ibadah itu akhirnya pergi mencari pekerjaan untuk mengumpulkan uang sebanyak itu.

Setelah uang sebanyak seratus dinar itu dapat dikumpulkan, dia pun pergi menemui pelacur cantik itu serta berkata kepadanya: “Kecantikanmu telah membutakan aku benar-benar tergoda, oleh karena itu, aku telah berusaha sedaya upayaku untuk mendapatkan uang seratus dinar sebagaimana yang engkau kehendaki itu.”

Wanita pelacur itu berkata: “Silakan masuk ke rumahku.”

Dengan tidak berfikir panjang, ahli ibadah itu langsung masuk ke rumahnya. Di dalam rumah pelacur yang cantik jelita itu ada tersedia sebuah tempat tidur yang dibuat dari emas. Pelacur itu lalu duduk di atas tempat tidurnya dan berkata: “Marilah segera mendekatiku.”

Ketika lelaki ahli ibadah itu bermaksud untuk memuaskan nafsunya, pada waktu itu juga tiba-tiba ia ingat kepada Allah sehingga menggigil seluruh tubuhnya. Kepada wanita pelacur tersebut lelaki ahli ibadah itu berkata: “Biarlah aku pergi saja meninggalkan kamu dan uang yang jumlahnya seratus dinar itu ambillah olehmu!”

Wanita pelacur itu kembali bertanya: “Apakah sebenarnya yang terjadi atas dirimu, bukankah kamu telah tergila-gila kepadaku sehingga kamu membanting tulang dan mengeluarkan peluh untuk mendapatkan uang sebanyak seratus dinar? Pada saat ini kamu telah mendapatkan apa yang kamu inginkan itu, akan tetapi mengapa kamu akan meninggalkan aku?”

Lelaki ahli ibadah itu berkata: “Sesungguhnya aku takut kepada Allah SWT dan juga atas kedudukanku selama ini di sisi-Nya. Berkemungkinan karena aku akan pergi meninggalkan kamu, kamu merasa benci kepadaku, ketahuilah olehmu, sesungguhnya aku juga sangat membenci kamu karena Allah.

Wanita pelacur itu berkata: “Jika yang kamu katakan itu benar, aku tidak akan bersuami kepada orang lain melainkan kamu.”

Lelaki ahli ibadah itu berkata: “Biarlah aku keluar!”

Wanita pelacur itu menjawab: “Tidak, kecuali bila kamu mau menjadi suamiku.”

“Tidak, biarlah aku keluar dari rumahmu ini!” kata lelaki itu.

Wanita itu kembali bertanya: “Apakah yang membuatmu merasa keberatan bila aku memohon kepadamu supaya engkau mau menikahi aku?”

Lelaki itu menjawab: “Untuk menjadi isteriku boleh saja, akan tetapi aku harus pergi meninggalkan tempat ini kembali ke tempat biasanya aku melakukan ibadah.”

Selepas berkata demikian, lelaki ahli ibadah itu langsung pergi meninggalkan rumah pelacur tersebut. Begitu juga dengan wanita pelacur itu ia ikut serta keluar dari daerahnya untuk bertaubat kepada Allah dan menyesali segala perbuatan yang telah dilakukannya. Wanita pelacur itu terus berjalan, hingga akhirnya ia sampai ke tempat asal lelaki ahli ibadah tersebut.

Kepada ahli ibadah tersebut seseorang datang menemuinya dan berkata: “Sesungguhnya permaisurimu telah datang kepadamu.”

Ketika ahli ibadah melihat kedatangan wanita itu, ia terkejut dan langsung terjatuh dalam pelukan wanita pelacur yang cantik jelita itu. Pada waktu itu juga lelaki ahli ibadah tersebut menghembuskan nafasnya yang terakhir. Melihat keadaan demikian, kepada orang yang hadir wanita pelacur yang telah bertaubat itu bertanya? “Apakah lelaki idamanku yang telah meninggalkanku buat selama-lamanya ini ada mempunyai saudara?”

Orang yang hadir pada waktu itu menjawab: “Ia ada mempunyai seorang saudara lelaki, akan tetapi saudara lelakinya itu hidup dalam keadaan kemiskinan.”

“Jika memang demikian, aku akan menikah dengannya sebagai ganti dari lelaki yang aku cintai ini,” kata wanita itu.

Akhirnya wanita tersebut menikah dengan saudara lelaki ahli ibadah itu dan dari hasil pernikahan tersebut, Allah SWT mengaruniakan kepada mereka sebanyak tujuh orang anak yang kemudian ketujuh orang anak tersebut menjadi Manusia soleh semuanya.

Disunting dari http://www.darulnuman.com/mkisah/kisah008.html

Kisah tersebut menunjukkan bahwa betapa Tuhan Maha Pengampun, betapapun besarnya dosa hambanya, jika dia mau sungguh bertobat, pasti nya Tuhan akan mengampuni dosa kita.
 Allahua'llam Bishowab.

By      : Fakhri Akhzam
Date   : 11 / 11 / 2011
Time   : 15 : 20 Wita


Tidak ada komentar:

Posting Komentar